Menakar Untung Rugi Kemenangan Biden bagi Hubungan AS-RI

Kemenangan Joe Biden

topmetro.news – Joe Biden bakal menjadi presiden Amerika Serikat ke-46 setelah mengalahkan petahana Donald Trump. Kemenangan Joe Biden dalam Pilpres AS 2020 ia dapat dengan meraup lebih dari 270 suara elektoral.

Kemenangan Biden dinilai sedikit banyak berdampak terhadap negara-negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Hal itu lantaran AS masih berupaya menggeser hegemoni China pada kawasan itu.

Bagi Indonesia, kemenangan Joe Biden akan menjadi tantangan tersendiri. Pemerintah Indonesia telah mengirim sinyal setelah Presiden Jokowi memberi ucapan selamat atas kemenangan capres dari Partai Demokrat itu. Ucapan Jokowi dinilai menjadi langkah tepat mengingat posisi Amerika sebagai kekuatan global saat ini.

“Kita harus imparsial siapa pun yang terpilih dalam pemilu (AS). Kita harus bersegera memberikan sinyal kita siap bekerja sama,” kata pengamat politik Internasional, Arya Sandiyudha, Minggu (8/11/2020).

Dalam pernyataan pada akun Instagram, Jokowi mengucapkan selamat terhadap kemenangan bersejarah Biden-Kamala Harris. Ia berharap kemenangan tersebut dapat memperkuat kerja sama Indonesia Indonesia-AS, baik dalam ekonomi, demokrasi, dan multilateralisme.

Menurut Arya, Jokowi telah mengambil langkah tepat dengan langsung memberi ucapan terhadap kemenangan mantan Wakil Presiden AS pendamping Obama itu. Ucapan itu menandakan Indonesia terbuka dalam kerja sama saat persaingan AS dan China masih terus berlangsung.

Keterbukaan Joe Biden

Apalagi, kata Arya, ketimbang pendahulunya, Biden sepertinya bakal lebih banyak terlibat dalam forum-forum internasional. Ia menerangkan, kebijakan politik luar negeri Biden sedikit banyak tak berbeda dengan Obama selama menjadi presiden.

Hal itu, katanya, terlihat selama masa kampanye Biden. Menurut Arya, Biden akan kembali membawa AS untuk banyak menyepakati perjanjian atau konvensi internasional yang sebelumnya banyak ditinggalkan Trump.

Sejumlah konvensi Internasional seperti Climate Chance Paris, Pacific Partnership Trust, hingga sejumlah kerja sama ekonomi sebelumnya oleh Obama, tidak berlanjut pada Era Trump. Termasuk beberapa politik luar negeri Trump yang kendur untuk negara-negara Timur Tengah.

Ketimbang Trump yang isolasionis, Arya menyebut Biden lebih internasionalis. Oleh karena itu, menurutnya, politik luar negeri Biden sedikit banyak akan mengadopsi Obama.

“Ia punya pola pikir internasionalis, ini sangat berbeda dengan Trump yang memang sangat isolasionis. Nah, pola internasionlis Amerika Serikat yang akan dibawa Biden itu berarti dia akan banyak terlibat di forum-forum internasional,” kata dia.

Namun, terlepas dari itu, menurut Arya, Indonesia tetap akan menjadi negara strategis terhadap kepentingan luar negeri AS. Terutama dalam persaingannya dengan China. Melihat hegemoni China yang semakin terlihat, AS akan semakin melihat Indonesia sebagai negara penting.

“Nah, ketika AS ingin memperkuat posisinya di Asia Pasifik, Indonesia salah satu negara paling penting di situ,” katanya.

Tak Banyak Pengaruh

Sementara itu, pengamat hubungan internasional dari Universita Padjajaran, Teuku Rezasyah menilai, kemenangan Biden tak banyak berpengaruh terhadap kerja sama Indonesia-AS. Ia menyebut, Amerika akan tetap menjadikan Indonesia sebagai mitra strategis saat persaingan Paman Sam dengan China.

Namun demikian, dalam waktu dekat, menurut Teuku, Biden belum akan terlalu banyak terlibat dalam politik luar negeri. Biden, katanya, akan terlebih dahulu menyelesaikan masalah domestik AS yang kini mulai pulih pada masa pandemi.

“Jadi belum tahu. Tapi kebijakan umumnya adalah akan mempertahankan kehadiran Angkatan lLaut AS pada semua lautan dunia. Itu bottom line,” ucap dia.

“Dia tidak akan mengomentari masalah-masalah yang menyangkut China. Karena akan malu, kalau melakukan kritik, kemudian dalam negeri sendiri ia tidak bisa menyelesaikan masalah sepeninggal Trump,” ujarnya.

Teuku lebih lanjut menjelaskan bahwa kemenangan Biden juga tak akan berpengaruh terhadap kerja sama militer yang baru terjalin usai lawatan Menteri Pertahanan AS Mike Pompeo ke Indonesia beberapa waktu lalu.

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto juga sudah lebih dulu bertamu ke AS.

Menurut Teuku, Indonesia sejak dulu memang telah banyak menjalin kerja sama militer dan keamanan dengan AS. Oleh karena itu, Kemenangan Biden menurut dia, tak akan berdampak banyak terhadap kerja sama Indonesia-AS.

Ia bilang, kerja sama angkatan bersenjata dalam bentuk pertukaran pasukan bersenjata Indonesia Indonesia-AS kan terus terjalin. Sebab, kerja sama tersebut memang sudah terjalin puluhan tahun antara Indonesia dengan AS.

“Karena kerja sama semacam ini sudah jadi tradisi. Sudah berjalan puluhan tahun. Terserah dari siapa pun yang naik atau turun. Dari pihak Indonesia anggota TNI atau Polri yang kuliah di sana ada terus, yang kuliah di Work College Staf Komando Angkatan Darat mereka jalan terus,” kata dia.

sumber | CNN Indonesia

Related posts

Leave a Comment