Kepsek SMP dan SD di Labura Diduga Lakukan Pungli

TOPMETRO.NEWS – Pihak Sekolah Dasar Negeri (SDN) 112282, Wonosari, Kelurahan Aek Kanopan, Kecamatan Kualuhhulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) diduga melakukan melakukan pungli (pungutan liar) terhadap siswanya.

Setiap murid yang lulus dari sekolah diminta biaya uang perpisahan sebesar Rp250 ribu dan Rp100 untuk biaya pengambilan ijazah.

Pungli itu terjadi ketika murid ingin mengambil izazah dikenakan dengan biaya sebesar Rp100 hingga Rp250 pet siswa.

“Sekolah meminta uang sebesar Rp 350 Ribu kepada masing-masing siswa di kelas enam untuk biaya perpisahan dan uang ijazah. Uang perpisahan Rp250 ribu dan uang

ijazah Rp100 ribu. Dari mana uang kami sebanyak itu, Macam mana tak berat ku rasa. Makanya pening kepalaku ini,” keluh orang tua siswa kepada TOP METRO, Kamis (4/5).

Kepala Sekolah SMPN 1 Kualuhhulu, Nurlen, dan Kepala Sekolah SDN 112282 Wonosari, Parlindungan, saat diknfirmasi tidak berada di tempat. Saat dikonfirmasi melalui telepon seluler juga tidak memberikan jawaban apapun.

Ditempat terpisah Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Kualuhhulu, Irwan Harahap, M.Pd yang dihubungi TOP METRO, membenarkan jika SDN 112282 Wonosari melakukan pungutan uang untuk biaya perpisahan.

“Memang benar itu dinda, ada dia (Kasek SDN 112282-red) kutip uang, tapi nggak dua ratus lima puluh ribu rupiah, melainkan seratus ribu rupiah,” terangnya menirukan ucapak Kasek SDN 112282, Wonosari.

Dilain sisi, dugaan yang sama dilakukan kepala SMPN 1 Kualuhhulu, namun Irwan belum mengetahui kebenaran kutipan tersebut, dengan alasan Kepala Sekolah SMPN tersebut tidak merespons panggilan selulernya.
“Kalau SMP itu, aku tidak tahu dinda, soalnya tak diangkat telepon ku sama dia. Nanti ku cari tahu dulu,” katanya sembari menutup panggilan telepon TOP METRO.(TMD/Fachri)

Related posts

Leave a Comment