topmetro.news – Diduga akibat sopir lalai, saat berada di penurunan, mobil penumpang meluncur ke sungai. Miris, akibat peristiwa tersebut, sepasang suami istri hingga kini dikabarkan hilang. Kejadian itu sendiri tepatnya di tikungan jalan menurun di Lau Renun Lau, Dusun Kinapan, Desa Batu Gunung, Kecamatan Sitember, Kabupaten Dairi, Minggu (17/9) pagi.
Nahas menimpa pasangan suami istri (pasutri) Tumpak Aritonang (62) dan Siti Sihombing (58). Di usia senja, mereka hilang yang kabarnya terbawa deras arus Sungai Lae Renun Lau. Hingga kini petugas masih melakukan penyisiran di lokasi kejadian. Informasi diperoleh, pagi itu pasutri ini ingin ke Medan. Supaya perjalanan lancar, alhasil mereka memesan mobil penumpang CV PAS.
Dari situ sopir CV PAS jurusan Gunung Sitember – Sidikalang – Medan menjemput pasangan suami tersebut di rumahnya di Desa Bukit Lau Kersik. Setelah pasutri ini naik ke dalam mobil, sopir mopen Bangi Silaban melanjutkan perjalanan menuju Medan.
Supir Turun
Namun sayang, tepat di TKP, pria 28 tahun yang bermukim di Desa Lau Mil, Kecamatan Tigalingga, itu menghentikan mobilnya.
Tak lama turun dari mobil, Silaban terkaget-kaget. Pasalnya, mobil tersebut berjalan menuju arah turunan yang di bawahnya terdapat Sungai Lae Renun Lau. Memang, aku Boru Sigalingging, warga Dusun Kinapan, Desa Batu Gungun, sempat melihat mobil tersebut meluncur.
Malah sopir mopen Silaban sempat mengejarnya. Hanya saja, laju kendaraan tak mampu dihentikan. Sampai akhirnya masuk ke Sungai Lau Renan Lau. “Aku tengok langsung dari teras rumahku. Mobil itu sedang berhenti di jalan yang menurun. Sedangkan kondisi bus sedang hidup ketika ditinggal sopirnya,” terangnya.
Lalu mobil berjalan dengan sendirinya tanpa sopir di dalam. Melihat kejanggalan itu Boru Sigalingging sempat berteriak sekuatnya. Selanjutnya, teriaknya yang terdengar supir sontak mencoba mengejar.
“Ada tiga peumpang di dalam mobil itu. Yang satu selamat dan dua lagi belum ditemukan,” ujarnya.
Penumpang Selamat
Seorang penumpang yang selamat bernama Risnawan Lumbangaol (18). Ia sempat melompat dari mobil sesaat sebelum terjun bebas ke Sungai Lae Renun Lau.
Kepala Desa Batu Gungun Jawinto Sinaga juga mengakui kejadian tersebut. Dikatakannya, bahwa pasangan suami istri itu bertujuan ke Medan naik mopen CV PAS.
“Keduanya bertujuan ke Medan. Tiba di jalan tikungan atas Sungai Lau Renun, Dusun Kinapan, mobil tiba-tiba banting setir. Kemudian jatuh ke sungai dengan kedalaman 200 meter. Penumpang Tumpak Aritonang dan Siti Sihombing dikabarkan hilang saat ini karena hanyut,” urainya.
Untuk penumpang yang selamat, menurut Sinaga, telah menjalani perawatan di puskesmas setempat karena menderita luka ringan.
Sementara itu supir bus penumpang CV PAS Bangi Silaban telah diamankan ke Mako Polsek Tigalingga Resort Dairi menghindari menjadi sasaran emosi warga.
Di lokasi juga terlihat personel gabungan dari Polres Dairi, Polsek Tigalingga, TNI, Camat Gunung Sitember. Selanjutnya Kades Batu Gungun dan Kades Bukit Lau Kersik, BPBD Dairi berkumpul sambil menunggu kedatangan Tim Basarnas dari Medan.
Petugas gabungan di lapangan juga belum bisa memberikan keterangan resmi berhubung masih sibuk melakukan koordinasi untuk upaya pencarian korban.
Arus Deras
Terpantau, medan Sungai Lae Renun terlihat tinggi curam dan dalam, serta arus sungai yang deras. Petugas dari Polres Dairi dan Polsek Tigalingga terus melakukan imbauan kepada warga agar tidak mendekati bibir tebing sungai, karena sangat licin berhubung musim hujan.
Warga sekitar menuturkan, Sungai Lae Renun tersebut sangat dalam dan terlihat sempit di permukaan. Namun di bawah sedikit lebar dan arus sungai selalu deras.
berbagai sumber