Drs H Bhukhari Is MM, Raih Doktor Hingga Mendirikan Kampus

Bukhari Iskandar

TOPMETRO.NEWS – Bukhari Iskandar memang manusia biasa. Dia lahir dari rahim seorang ibu bernama Ummi Hj. Sofiatin dan ayahnya bernama Yarham Buya Iskandar.

Sekitar enam puluh tahun lalu, dia dilahirkan di Desa Ledong Barat, Kecamatan Pulau Rakyat (sekarang Kec. Aek Ledong) Kabupaten Asahan.

Orang tuanya kala itu merupakan sosok ayah yang taat beragama, bahkan mendirikan langgar atau musholla yang digunakan untuk mengaji anak-anak di sekitaran perkampungannya. Kini, mushalla tersebut telah menjadi Masjid bernama Al Ikhwanul Muslimin tepatnya di jalan lintas Sumatera Ledong Barat Kec. Aekledong.

Sejak kecil, Bukhari selalu membantu ayahnya mengajar mengaji, baik tingkat dasar ataupun pengenalan huruf disamping mengikuti Sekolah SD dan untuk belajar sekolah Arab yang saat ini dikenal dengan MDTA.

Diapun tamatan dari sana sekitar tahun 1969. Tidak ingin berhenti, Bukhari Iskandar pun melanjutkan ke Pendidikan Guru Agama Pertama (PGAP) Al Washliyah Aekkanopan. Pada tahun 1971, ayahnya Yarham Buya Iskandar meninggal dunia.

Disanalah perjuangan seorang ibu dipertaruhkan. Hj. Sofiatin pun mampu menamatkannya sekitar tahun 1973. Lalu melanjutkan ke Pendidikan Guru Agama Negeri 6 Tahun (PGAN) Medan.

Tamat dari sana, Bukhari Iskandar enggan berpangku tangan. Dibantu semangat hanya dari seorang ibu, diapun melanjutkan pendidikannya hingga mendapat gelar pertama S1 Program Studi Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Pendidikan Profesi Konselor.

Demi niat dan cita-citanya mengembangkan dunia pendidikan, kemudian beberapa tahun berikutnya, gelar S2 Magister Manajemen hingga S3 Doktor Pendidikan Islam di Universitas Ibn Khaldun pada Januari 2017 dapat lengket dipundaknya.

Bukhari Iskandar yang kini telah mendapat gelar Doktor dan mampu mendirikan Yayasan Bukhary, sebelumnya, meniti karir sebagai guru mulai dari guru SD/Ibtidaiyah, SMP/MTs, PGA/MA/SMA dan Dosen di Perguruan Tinggi dan mempunyai pengalaman manajemen kepala SMA.SMK sekaligus Rektor di Perguruan Tinggi Swasta.

“Cita–cita saya ingin mengembangkan dunia pendidikan, mulai dari anak muda sampai pensiun dan pada pasca pensiunpun saya tetap berkarya dalam dunia pendidikan,” ujarnya, Senin (24/7) saat berbincang-bincang.

Kini, keinginannya mendirikan lembaga pendidikan sejak tahun 1998 silam, terkabul sudah. Berawal pendirian akta Yayasan Perguruan Dwina Al Bukhari dengan Akta No : 17 dengan Notaris Ny. Wasiati Basoeki, sarjana Hukum dan selanjutnya diperbaharui menjadi Yayasan Pendidikan Dwina Al – Bukhary” Akta Nomor 04 tanggal 14 Januari 2015 Notaris Lindawaty, SH., M.Kn serta selanjutnya disyahkan berdasarkan keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU- 0000526.AH.01.04. Tahun 2015.

“Alhamdulliah, pada saat ini telah berdiri Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Bukhary, Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Al- Bukhary dengan status akreditasi “B”. Insya Allah pada tahun akademi 2017/2018 berdiri Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Bukhary (STITA) dengan Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2645 Tahun 2017 tanggal 10 Mei 2017,” terangnya.

Program pembiasaan ibadah untuk siswa MTs dan SMK sebutnya, antara lain pada saat apel pagi wajib membaca surah Al Israk ayat 78 s/d 82 dan artinya, sholat Juhur berjamaah setiap hari dan bagi yang berhalangan sholat wajib membaca buku diperpustakaan dan pada setiap hari Jumat melaksanakan sholat dhuha di Mushola Al-Bukhary.

Untuk Perguruan Tinggi sambung Bukhari Iskandar yang merupakan anak guru mengaji tersebut, akan dibentuk kajian kitab kuning, Lughantul arabiyah dan English Club. Setiap tahunnya, Insya Allah ada kuota beasiswa dari yayasan mulai dari tingkat MTs, SMK dan Perguruan Tinggi.

Kita akan mengajukan permohonan kepada ketua yayasan dan diutamakan yatim, kurang mampu dan berprestasi. Semoga Allah memberi kekuatan kepada kita semua,” harap anak guru mengaji itu. (Kaharuddin R. Nst, wartawan TOPMETRO.NEWS di Labuhanbatu)

Related posts

Leave a Comment