Kirab Kebangsaan, Maruarar: Medan Harus Dijaga dari Penolak Pancasila

Kirab Kebangsaan

topmetro.news – Kota Medan merupakan miniatur Indonesia. Masyarakatnya yang multietnis, agama dan ragam budaya, maka dari itu ibukota Provinsi Sumut ini harus dijaga dari penolak Pancasila. Penegasan itu disampaikan Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP) Maruarar Sirait usai acara Kirab Kebangsaan dan Jalan Santai, di Lapangan Merdeka, Medan pada hari Minggu (21/1/2018).

Kirab dan jalan santai dengan tema ‘Mempancasilahkan Kota Medan’ itu diikuti ribuan warga dan dihadiri Walikota Medan Dzulmi Eldin, Wakil Walikota Akhyar Nasution, Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat, Ketua DPD PDIP Sumut Japorman Saragih, Ketua DPC PDIP Medan Hasyim SE, anggota DPR RI Sofyan Tan, Niko Siahaan, Ketua DPRD Medan Henry Jhon Hutagalung, dan Ketua TMP Medan Wong Cun Sen Tarigan.

Menurut Maruarar, tema ‘Mempancasilahkan Kota Medan’ merupakan salah satu upaya agar Pancasila tidak sekadar diucapkan, tapi dilaksanakan dalam kehidupan bermasyarakat. Ia menjelaskan, saat ini ada pihak-pihak yang tidak setuju dengan Pancasila dan berusaha menggantinya dengan ideologi lain. Ini terbukti dengan maraknya aksi-aksi terorisme, intoleran dan ujaran kebencian di media massa maupun media sosial.

“Syukurlah, silent majority yang selama diam mulai bersikap. Kita menolak diam, kita menolak takut. Kita mengakui ada kesenjangan antara si kaya dan si miskin. Apa solusinya? Pemerataan. Sertifikat dibagi-bagi Presiden Jokowi kepada masyarakat kecil. Anggaran desa diperbesar. Jalan tol dibangun, pelabuhan dibangun,” ujar politikus PDIP ini kepada wartawan.

Menurut anggota DPR ini, pembangunan di Era Jokowi tidak lagi Jawa sentris. Padahal, kalau mau, pemilih terbanyak itu ada di Pulau Jawa.

Kirab Kebangsaan

Kata Maruarar, ekonomi merupakan salah satu penyebab munculnya radikalisme dan intoleran. Ideologi/keyakinan juga penyebab lain radikalisme. Karena itu, penegakan hukum dan perbaikan ekonomi sebagai solusi memberantas radikalisme. “Jadi penyelesaiannya harus komperehensif. Pemerataan ekonomi iya, penegakkan hukum juga harus,” paparnya.

“Dan kita sebagai silent majority tidak lagi diam, tapi bergerak untuk menghempang gerakan-gerakan menolak Pancasila dan gerakan radikalisme tersebut. Kita jangan lagi diam. Kita jangan lagi takut lihat Pancasila diganggu,” kata Ara, panggilan akrab Maruarar Sirait saat membuka acara tersebut

Ara mengapresiasi banyaknya warga yang ikut Kirab Kebangsaan. Bahkan dia sampai bertanya kepada ketua panitia yang juga Ketua Taruna Merah Putih Kota Medan Wong Chun Sen, dari mana asal para peserta. Oleh Wang Chun Sen dijawab, semua berasal dari berbagai elemen, sebagai gambaran harmonisnya pluralisme di Kota Medan.

“Jadi kita menolak diam terhadap semua upaya merusak Pancasila. Kita beda agama, beda suku, tapi kita bersatu mendukung Pancasila,” sebut Ara.

Anggota DPR RI ini juga mengungkapkan bahwa acara yang sama telah digelar di sejumlah wilayah, di antaranya Bogor, Bandung, Samosir.

Ribuan Warga

Acara itu sendiri dihadiri ribuan warga, diawali dengan acara sehat, mengambil titik start di Jalan Pulau Pinang, samping Lapangan Merdeka, Medan. Kirab Kebangsaan dimeriahkan marching band, barongsai, Reok Ponorog, Sigale-gale, dan hiburan oleh Horison Band dan artis Edo Kondolongit.

Dalam kesempatan itu, Walikota Medan menghimbau kepada masyarakat Kota Medan agar menjadikan olahraga sebagai gaya hidup sehari-hari, Karena selain dapat menyehatkan tubuh, juga dapat meningkatkan kualitas kehidupan.

“Mari kita jadikan olahraga sebagai gaya hidup kita, agar tubuh kita selalu prima dalam menjalankan aktifitas sehari-hari,” ajak walikota. (TM/01/08/RPS)

Related posts

Leave a Comment