Tanggapi Survei Puskaptis, TKN Ingatkan Pilpres 2014

survei puskaptis

topmetro.news – Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding, mengkritik hasil survei Puskaptis yang dirilis Selasa (29/1/2019). Publikasi itu menurut dia serupa dengan karakter politik Kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ‘yang doyan menebar hoaks dan sandiwara’.

“Lembaga survei Puskaptis tak perlu ditanggapi serius. Karena secara empiris dan epistemologis sudah cacat dan penuh cela. Ini karena ulah mereka sendiri yang selalu keliru dalam survei bahkan hitung cepat,” kata Karding, Selasa (29/1/2019).

Diceritakannya, pada Pilpres 2014 Puskaptis pernah menyatakan Pasangan Prabowo-Hatta menang dari pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Namun, sebagian besar lembaga survei lainnya menunjukkan hasil penelitian sebaliknya. Dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Jokowi-JK yang menjadi presiden dan wakil presiden.

Saat Pilkada Jakarta 2012 Puskaptis menyebut Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama tidak akan bisa mengalahkan petahana Fauzi Bowo-Nachrawi Ramli. Namun nyatanya pemenangnya adalah Jokowi-Ahok.

“Pada 2012 Puskaptis juga pernah membuat lelucon dengan menyatakan Hatta Rajasa adalah cawapres ideal padahal pilpres masih dua tahun lagi,” imbuhnya.

Karenanya, Karding menegaskan pihaknya tidak merasa khawatir apalagi takut dengan hasil survei Puskaptis, karena pihaknya tidak peduli dengan mereka. “Jadi biarkan saja mereka menebarkan berbagai macam klaim. Kita tertawakan saja sebagai lelucon di tahun politik. Namanya juga orang cari makan,” imbuhnya.

BACA JUGA: KPU: Paparan Visi-Misi Jokowi di Televisi Bukan Kampanye

Survei Kredibel

Untuk diketahui, Puskaptis merilis bahwa tingkat elektabilitas Jokowi-Ma’ruf masih unggul atas Prabowo-Sandi. Uniknya, kini elektabilitas Prabowo-Sandi mulai memepet Jokowi-Ma’ruf. Angkanya 41,80 persen berbanding 45,90 persen.

Sementara, hingga saat ini, TKN meyakini Jokowi dan Kiai Ma’ruf memang akan memenangkan Pilpres dengan telak. Ini berdasarkan sejumlah lembaga survei ‘yang kredibel, bukan abal-abal’.

Data Lingkaran Survei Indonesia per Desember 2018 misalnya menyatakan Jokowi unggul 54,2% dibandingkan Prabowo-Sandi 30,6%. Kemudian Litbang Kompas menyatakan Jokowi-Ma’ruf unggul 52,6% jauh meninggalkan Prabowo-Sandi yang cuma memperoleh 32,7%.

Unggulnya Jokowi-Ma’ruf dalam survei menurut Karding sebagai hasil kombinasi pasangan yang saling melengkapi. Jokowi mantan pengusaha yang matang di pemerintahan dan mengelola birokrasi. Sementara Ma’ruf matang di bidang ilmu keagamaan.

“Kombinasi bersatunya ulama dan umara yang ideal,” imbuh Karding.

Selain itu Jokowi juga merepresentasikan kelompok nasionalis. Maruf merepresentasikan kelompok Muslim. Dua kelompok yang memiliki kontribusi besar bagi kemerdekaan dan kemajuan bangsa.

“Melihat dari perbandingan ini saya yakin rakyat pasti bisa menilai siapa yang rajin bekerja dengan siapa yang hanya sibuk bicara tuding sana-sini. Mereka tidak akan bisa dikelabui dengan survei abal-abal,” tandasnya.

sumber: beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment