Sosialisasi P4GN, Tangkal Narkoba di Lingkungan TNI-AD

Tangkal narkoba

Topmetro.News – Tangkal narkoba di lingkungan TNI-AD. Setidaknya itu komitmen TNI-AD untuk terus menabuh gendering perang terhadap peredaran penyalahgunaan narkoba dan narkotika
di lingkungannya. Bahkan, TNI pun, menggelar berbagai upaya guna menangkal keberadaan zat yang dinilai bisa merusak moral bangsa itu. Salah satunya lewat sosialisasi P4GN seperti yang berlangsung di Korem 082/CPYJ saat ini. Kamis (29/8/2019).

tangkal narkoba2
foto kiriman | admin@pendam5brw.online

Tangkal Narkoba Selamatkan Jutaan Jiwa

Kepala Staf Korem, Letkol Arm Beni Sutrisno mengatakan jika peredaran narkotika saat ini, menyasar seluruh kalangan. “Tidak
pandang bulu dan status maupun profesi. Menurut data yang kita terima,
keberadaan barang itu (narkotika) menyasar jutaan jiwa,” bebernya.

Kejahatan Luar Biasa

Dia menilai, narkotika termasuk dalam golongan kejahatan yang
luar biasa atau yang biasa disebut Extraordinary Crime sekaligus
kejahatan serius. Bukan hanya itu, Pemerintah sendiri, saat ini
menyatakan jika Indonesia masuk dalam status darurat narkoba.

“Narkotika sangat berpotensi mengganggu daya saing dan kemajuan bangsa,” pungkasnya.

Instruksi Presiden, kata Kasrem, merupakan suatu bentuk
kepedulian maupun komitmen bersama antar pihak untuk melakukan
pemberantasan termasuk mencegah keberadaan peredaran narkotika.

“Termasuk peran masyarakat. Itu sudah diatur di dalam
Instruksi Presiden nomor 5 tahun 2018 tentang rencana aksi Nasional
program P4GN merupakan bentuk komitmen bersama, kepedulian Pemerintah
serta seluruh komponen masyarakat,” ungkapnya.

baca juga | HADI TJAHJANTO: TNI TIDAK MEMBERI RUANG DAN TEMPAT BAGI PELAKU RASIS

Seperti disiarkan Topmetro.News sebelumnya, untuk pelaku rasis, TNI tak akan memberi ruang dan tempat bagi mereka. Hal ini dikatakan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., bersama Kapolri, Jenderal Pol Prof. H.M. Tito Karnavian, Ph.D disela-sela tatap muka dengan Forkopimda, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Tokoh Adat, se-Kabupaten Mimika di Hotel Rimba Papua, Timika, Rabu (28/8/2019).

Panglima TNI mengatakan kehadirannya bersama Kapolri di Timika untuk bertatap muka dan berdialog serta meminta masukan para tokoh-tokoh daerah terkait peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu, seperti kasus rasisme terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya.

“Peristiwa tersebut menimbulkan ekses lanjutan di berbagai daerah di Papua, seperti di Sorong, Wamena, Manokwari, Timika, Fakfak, Nabie dan Jayapura,” ungkapnya seperti siaran pers yang diterima Topmetro.News hari ini.

Panglima TNI menegaskan apa yang terjadi beberapa hari lalu, bagi TNI tidak akan memberikan ruang dan tempat bagi pelaku rasis, dan TNI akan memproses anggotanya apabila memang terbukti.

“Ada dua prajurit TNI, yaitu Danramil dan Babinsa karena tidak mengindahkan perintah atasan. Saat ini sedang dalam proses pendalaman pemeriksaan dengan bukti-bukti yang ada, dan menjadi pelajaran kita semua,” ujarnya.

reporter | jeremitaran
kiriman | admin@pendam5brw.online

Related posts

Leave a Comment