Guru Honorer Gaji Rp500 Ribu/Bulan, Inspektorat Medan Diminta Usut Dana BOS

penggunaan Dana BOS

topmetro.news – Anggota DPRD Medan, Erwin Siahaan minta pemko, khususnya inspektorat agar mengusut tuntas penggunaan Dana BOS di SDN 066656 Medan. “Sebab saat saya konfirmasi kepada Nisma Hannum Nasution sebagai kepsek di SDN 066656 Medan itu, Beliau tak bisa menjelaskannya,” katanya usai bertemu Nisma Hannum Nasution di Kantor Kepala SDN 066656, Jalan Karya Sembada, Medan Selayang, Rabu (16/10/2019).

Kehadiran Erwin Siahaan di lokasi itu, disambut para orangtua murid. Seperti Mawan Marlina Sinurat, Bambang Ginting, Ratna Siregar bersama orangtua lainnya. Kemudiam dari pihak guru sekolah antara lain, Nurli Samosir, Ratnawaty, Daglena br Ginting, Lena Br Ginting dan lainnya.

Dia mengatakan, kehadirannya ke sekolah tersebut karena permintaan dan pengaduan para orangtua murid dan guru-guru SDN 066656 tersebut, yang merasa tidak nyaman dan tidak kondusif selama kepemimpinan Nisma Hannum Nasution. Terutama mengenai penggunaan Dana BOS. “Apalagi lokasi sekolah ini adalah dapil saya. Atau Dapil V (Medan Johor, Medan Maimun, Medan Polonia, Medan Tuntungan, Medan Sunggal dan Selayang). Sebagai warga yang memilih saya, saya wajar mendengar aspirasi mereka. Apalagi ini mengenai sekolah dasar, tempat menimba ilmu anak-anak generasi bangsa ini,” katanya.

Kemudian, lanjut dia, masalah buku juga menjadi perhatiannya. Ratusan murid harus belajar tanpa buku pedoman di sekolah. Khususnya buku agama, olahraga, dan Bahasa Inggris. “Seharusnya anak-anak tidak boleh belajar dengan sarana dan prasarana yang minim. Bagaimana anak-anak ini bisa menjadi pintar kalau buku tak ada. Ini juga kita minta Dinas Pendidikan Medan untuk segera menyelesaikan ini. Segera turun dan jangan diam merasa tak ada masalah. Karena itu sudah berlangsung hampir dua tahun,” ujarnya.

Guru Honorer

Dia juga meminta agar penempatan guru honorer oleh kepsek diusut. “Kenapa guru honor yang lama keluar dan dimasukkan yang baru. Apalagi menerima guru honor baru itu tanpa latar pendidikan yang sesuai. Ini wajib kita pertanyakan. Apakah guru honor itu masih ada kerabat keluarga dengan kepsek,” katanya.

Selanjutnya, kata dia, mengenai kutipan uang fotokopi SKHUN TA 2018/2019 sebesar Rp15 ribu, serta kepsek pernah membatalkan upacara sebanyak dua kali, sementara murid dan guru sudah membentuk barisan tanpa keterangan apa pun, itu harus diusut. “Itu memang dibantah kepsek tadi. Tapi para guru, murid, dan orangtua membenarkan kejadian itu,” katanya.

Bahkan, kata dia, ada orangtua mengaku anaknya dimarahi kepsek dengan kata-kata tidak pantas karena kurang cepat mengepel kelas. Siswi itu ketika itu sedang piket mengepel kelas. Mungkin karena kelamaan dimarahi dan siswi itu mengadu ke orangtuanya. “Tapi masalah itu sudah diselesaikan oleh kedua belah pihak,” ujarnya.

Namun menurut orangtua murid tersebut, tidak mungkin anaknya berbohong. “Apalagi anaknya masih kecil. Jadi mereka memohon kepada dewan, agar kepsek ini segera dipindahkan dari sekolah ini,” katanya.

Sementara mengenai desakan tuntutan para orangtua murid agar Nisma Hannum Nasution dicopot, Erwin mengatakan, kepala SD tersebut hanya bersedia pindah. “Walaupun pindah atau dicopot nanti. Tapi mengenai penggunaan Dana BOS tetap dipertanggungjawabkannya. Makanya sekolah ini menjadi percontohan bagi sekolah lain. Agar tidak main-main dengan Dana BOS,” katanya.

Dana BOS

Sementara salah seorang perwakilan guru, Nurli Samosir menyampaikan kepada Erwin, bahwa ratusan murid sejak tahun ajaran baru 2019 ini, belajar tanpa buku pedoman. Hal ini karena sekolah tersebut belum membeli buku pelajaran. “Makanya kami menduga uang Dana BOS untuk membeli buku itu diselewengkan kepala sekolahnya. Seharusnya kepsek transparan mengenai Dana BOS ini,” ujarnya.

Politisi PSI itu juga merasa miris mendengar pengaduan salah satu guru honor di SD tersebut, yang hanya bergaji Rp500 per bulan. “Ini akan kita pertayakan ke Pemko. Bagaimana mekanismenya gaji guru honor hanya Rp500 per bulan. Saya berharap para orangtua dan guru agar bersabar. Semua masalah ini akan saya bawa ke pimpinan dewan, bagaimana mekanismenya untuk menyelesaikan masalah ini. Supaya tidak berlarut-larut kami pihak dewan nanti akan menyurati Pemko Medan, Dinas Pendidikan, kepsek dan ketua komite sekolah serta jajarannya untuk hadir di dewan,” katanya.

BACA | Buku Pelajaran tak Ada, Orangtua Murid SDN 066656 Medan Demo di Depan Sekolah

Dalam pertemuan di gedung dewan itu nanti, lanjut dia, diharapkan semua pihak hadir dan semua persoalan bisa diselesaikan. “Saya berharap proses belajar ke depan harus berjalan dengan baik. Sembari menunggu panggilan untuk pertemuan tersebut,” katanya mengakhiri.

reporter | Erris JN

Related posts

Leave a Comment