Virus Corona Merebak, Waspadai Pencurian di Museum Indonesia

pencurian di museum

topmetro.news – Dunia kembali dikejutkan dengan adanya tindak pencurian koleksi lukisan karya Vincent van Gogh dari the Singer Laren Museum, di Belanda pada Hari Senin, 30 Maret 2020 waktu setempat. Kasus terjadi pada saat museum tersebut ditutup akibat merebaknya Virus Corona di negara tersebut maupun di banyak negara lainnya.

Lukisan berjudul ‘Spring Garden’ (1884) merupakan milik the Groninger Museum yang dipinjamkan kepada the Singer Laren Museum untuk keperluan pameran temporer. Namun karena merebaknya wabah korona, museum tersebut ditutup sebelum berakhirnya jadwal pameran temporer.

Dalam situasi merebaknya Pandemik Corona atau Covid-19 di berbagai belahan dunia saat ini, sangat dimungkinkan pengamanan terhadap museum maupun penyimpanan artefak menjadi longgar. Begitu pula museum-museum yang ada di Indonesia.

Untuk itu, kata Koordinator Madya (Masyarakat Advokasi Warisan Budaya) Jhohannes Marbun, pemerintah pusat maupun pemda harus meningkatkan kewaspadaannya. Serta memperketat pengamanan terhadap museum maupun tempat-tempat penyimpanan artefak maupun aset budaya lainnya.

Standar Analisa Museum

Menurut dia, museum-museum di dunia maupun lembaga-lembaga konservasi sesungguhnya telah memiliki standar analisis dalam hal pengamanan. Standar ini dikenal dengan nama ‘ten agents of deterioration’ (10 agen perusak), di antaranya:

  1. Kekuatan fisik (koleksi)
  2. Pencuri, vandal, penempatan yang salah
  3. Api
  4. Air
  5. Hama
  6. Polutan
  7. Cahaya
  8. Suhu tidak tepat
  9. Kelembaban relatif tidak tepat
  10. Kelalaian/penelantaran & disosiasi.

“Salah satu dari aspek penting keamanan tersebut adalah tindak pencurian,” kata Marbun.

Sehingga situasi hari ini, lanjutnya, dengan mewabahnya pandemik Corona dan adanya imbauan pemerintah untuk bekerja dari rumah, maka harus dipastikan bahwa pengamanan terhadap museum tetap dijamin. Dan menjadi prioritas perhatian sekali pun di tengah situasi yang ada saat ini.

“Sebab dalam pengelolaan museum, standar-standar sebagaimana telah disebutkan di atas harus diterapkan secara rutin. Kelalaian atau pengabaian menjadi salah satu poin (nomor 10) penting yang harus diatasi atau diminimalisir. Sehingga kepastian koleksi museum tetap terlindungi,” kata dia.

Pelajaran Bagi Pemerintah

“Kiranya kejadian di Museum Singer Laren Belanda menjadi pembelajaran bagi Pemerintah Indonesia maupun pemerintah daerah yang memiliki museum dengan koleksi-koleksi penting lainnya untuk meningkatkan pengamanannya. Terlebih pada situasi darurat pandemik Covid-19,” kata Jhohannes Marbun.

Dia mengingatkan, bahwa Kementerian Kebudayaan RI dan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI memiliki koleksi-koleksi artefak baik yang berasal dari darat maupun perairan. Sehingga membutuhkan perlindungan.

“Di Indonesia banyak museum yang dikelola pemerintah maupun pemda memiliki koleksi penting yang harus ditingkatkan keamanannya. Seperti Museum Nasional (Museum Gajah) di Jakarta, Museum Sonobudoyo di Yogyakarta, Museum Radya Pustaka (tidak jelas penanganannya sejak putusan MA yang memenangkan ahli waris). juga beberapa museum penting lainnya yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia,” urainya.

Apalagi dalam 10 tahun terakhir, katanya, pernah terjadi tindak pencurian terhadap beberapa museum di Indonesia. Seperti Museum Sonobudoyo (Agustus 2010) di Yogyakarta dan Museum Nasional (September 2013) di Jakarta.

sumber | RELIS

Related posts

Leave a Comment