Remaja Putus Sekolah ‘Digilir’ Sekelompok Pria, 3 Minggu Kemudian Meninggal

Remaja Putus Sekolah

TOPMETRO.NEWS – Nasib remaja putus sekolah ini benar-benar tragis. Remaja belia berinisial OR itu dilaporkan menghembuskan nafas terakhirnya usai menjadi korban pelecehan seksual oleh kelompok pemuda di Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Dia meninggal dunia di rumah kontrakan di Gang Asem, RT02 RW01 Nomor 63, Pondok Jagung, Serpong Utara, Tangerang Selatan, pada Kamis (11/6/2020).

Remaja Putus Sekolah Dibikin Teler

Rohim, paman korban menceritakan, OR menjadi korban pelecehan oleh sekelompok remaja yang memaksanya menenggak beberapa pil hexcimer. Setelah dibuat teler, korban diperkosa secara bergiliran.

Dari pengaruh obat-obatan keras itu, dia menambahkan, kondisi kesehatan OR langsung menurun. Gadis putus sekolah itu, sempat berkali-kali tak sadarkan diri dan kerap mengeluh sesak di bagian dada dan tubuhnya terasa panas.

“Kondisinya semakin menurun dan akhirnya meninggal Kamis (11/6/2020) kemarin sekitar jam 01.45 WIB. Di rumah kontrakan yang kami huni,” jelas Rohim, Jumat (12/6/2020).

Tak Sadarkan Diri

Berdasarkan pengakuan korban, Rohim mengungkapkan, perbuatan bejat itu berlangsung sebelum hari raya Idulfitri kemarin. Saat itu, korban dikabarkan dalam kondisi tidak sadarkan diri di suatu tempat di wilayah Cihuni, Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

“Waktu itu saya dikabarin dari bapaknya, kondisinya sudah begitu, sempat muntah-muntah, kejang-kejang juga. Sampai kontrakan di sini, memang kelihatannya syok banget, badannya lemes. Kita sempat rawat ke rumah sakit rehabilitasi, tapi begitu pulang kambuh lagi, jalan saja dia enggak kuat. Sebelumnya dia sehat-sehat saja, enggak pernah terlihat seperti,” terangnya.

Salah Satu Pelaku, Pacar Sendiri

Keterangan yang sama disampaikan nenek OR, Rumsiah. Kata dia, korban sebelum meninggal dunia diperkosa terlebih dulu oleh 5 orang remaja di wilayah Cihuni, yang diantara pelakunya pacarnya sendiri.

Keluarga semula hendak melaporkan kebejatan itu ke pihak kepolisian, namun karena pihak keluarga pacar OR datang ke rumah dan berjanji akan bertanggungjawab, akhirnya niat melapor itu dibatalkan.

“Waktu itu datang ke rumah dari keluarga pacarnya, katanya mau tanggung jawab. Jadi kalau OR sudah sembuh, mau dinikahkan, keluarganya juga mau bertanggung jawab dan membantu biaya berobat ke rumah sakit,” ungkapnya.

Niat Lapor Polisi

Pihak keluarga mengaku, saat ini belum terpikir untuk mengambil langkah hukum dengan melaporkan ke kepolisian. Namun, keluarga berharap para pelaku mendapat ganjaran setimpal, dengan yang dialami OR.

Sementara itu, AKP Efri, Kapolsek Pagedangan menjelaskan pihaknya belum menerima adanya laporan kasus itu.

“Mohon waktu sedang kami cek,” singkat polisi.

BACA SELENGKAPNYA | Siswi SMP di Tobasa ‘Digauli’ Paman, Lalu Digilir Ayah Kandung, Ibunya pun Terlibat

Seperti diwartakan topmetro.news sebelumnya, seorang siswi SMP ‘digauli’ pamannya di Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa). Parahnya, setelah dicabuli paman, selanjutnya digilir ayah kandungnya. Konon ibu korban juga ikut terlibat.

Akibat peristiwa tragis itu, korban, sebut saja bunga, berbadan dua. Informasinya, keterlibatan ibunya dengan memberikan obat menggugurkan kandungan putrinya itu.

Kisah tragis merusak masa depan itu terungkap, pasca warga sekitar curiga dan keberatan, setelah memperhatikan perubahan fisik Bunga. Warga menduga, Bunga yang masih belasan tahun, hamil.

Wilayah itu sontak heboh lantaran Bunga disebut-sebut hamil karena digauli ayah kandungnya. Lalu melaporkan hal itu ke kepolisian setempat. Sebelumnya, ayah korban sempat melarikan korban ke Kota Medan. Hingga akhirnya dia ditangkap polisi dari sana.

reporter | Dpsilalahi
sumber/foto | spiritriau/xvideos

Related posts

Leave a Comment