topmetro.news – Seorang janda beranak lima bernama Kasmauli Simarmata (65), warga Jalan Kenari 8 No 119 Kelurahan Kenangan Lama Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, sedang berusaha membebaskan anaknya, Richard Josua Gultom (31), yang saat ini ditahan di Polrestabes Medan.
Berdasarkan informasi Kasmauli, Kamis (16/7/2020), anaknya ditangkap saat pergi bersama temannya Akbar (32), warga Jalan Nuri 5 Kelurahan Kenangan Baru Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang. Pada Selasa (7/7/2020) sekitar pukul 02.30 WIB, becak yang dikendarai keduanya terjaring razia saat melintas di Jalan Industri Kecamatan Medan Area Kota Medan.
Setelah dilakukan pemeriksaan, keduanya kedapatan membawa sebuah pisau. Sehingga langsung diamankan karena telah melanggar Pasal 2 Ayat (1) UU Darurat No. 12 Tahun 1951. Yakni, diduga keras melakukan tindak pidana ‘Membawa, menyimpan, menyembunyikan senjata tajam atau senjata penusuk tanpa ijin’.
Senin malam (6/7/2020) sekitar pukul 20.00 WIB lewat, Akbar datang ke rumah Richard. Kemudian Akbar mengajak Richard untuk mengambil bunga ke rumah neneknya yang berada di Binjai. Namun, mereka terjaring razia saat hendak kembali ke rumah.
Malam sebelum kejadian, Kasmauli Simarmata sudah berfirasat buruk dan melarang anaknya agar tidak pergi bersama Akbar. Namun Richard yang terpengaruh perkataan Akbar, tetap saja pergi.
Anak Baik
Menurut pengakuan anaknya kepada Kasmauli, malam itu Richard sempat menyarankan agar mereka kembali pagi harinya saja. Namun Akbar tetap memaksa untuk pulang malam itu juga.
Kasmauli juga mengatakan bahwa Richard adalah anak yang baik dan tidak pernah memiliki masalah dengan siapa pun. Namun ia mengatakan Richard mudah terpengaruh temannya. Sehari-hari Richard hanya bekerja mencari sewa menggunakan becak barang yang mereka gunakan saat tertangkap, sedangkan Akbar seorang pengangguran.
“Baiknya anakku itu orangnya, gak pernah bertengkar gak pernah berkelahi dengan orang. Tapi memang gampang kali dia itu terpengaruh kawannya. Sudah kubilang juga sama si Akbar malam itu, ‘Eh Akbar jangan sempat kau ajak anakku ini mencuri, biarlah kami gak makan asalkan jangan mencuri’. Kutengok memang si Akbar ini kayak orang bandal. Banyak kali tatonya itu,” papar Kasmauli.
Kasmauli menjelaskan bahwa pisau yang ada di becak tersebut biasa digunakannya saat berjualan. Dan ia meyakini bahwa anaknya tidak berbuat kejahatan dengan pisau tersebut. Saat ini Kasmauli sedang berusaha untuk bisa membebaskan anaknya dan juga bisa membawa pulang becak yang ditahan pihak kepolisian Polrestabes Medan.
Menurut cerita Kasmauli, becak tersebut digunakannya untuk mencari makan. Sehari-hari Kasmauli berjualan Buah Labu, keranjang anyaman, dan keset kaki di Pajak Asia King, Binjai. “Becak itu untuk cari makan. Sekarang aku jadi gak bisa jualan. Anakku pun gak bisa membantu karena susah juga hidupnya,” ujar Kasmauli.
reporter | Nita Veronika