DPRD Medan Gelar Paripurna Pidato Kenegaraan, Kehadiran Legeslatif Minim

DPRD Medan

topmetro.news – DPRD Kota Medan menggelar sidang paripurna dengan agenda mendengar Pidato Kenegaraan Presiden RI, Joko Widodo dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia (RI) Tahun 2020 di ruang Paripurna DPRD Medan, Jumat (16/8/2020).

Sidang paripurna tersebut dipimpin Ketua DPRD Medan Hasyim SE, didampingi Wakil Ketua, Ihwan Ritonga, Rajudin Sagala dan Bahrumsyah serta anggota DPRD Medan. Sementara dari Pemko Medan, tampak hadir Sekda Kota Medan, Wirya Al Rahman, Forkopimda dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Sedangkan Pelaksana tugas (Plt) Walikota Medan Akhyar Nasution hingga saat ini masih menjalani isolasi di RS Royal Prima Medan karena terkonfirmasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Anggota DPRD Medan Minim Hadir

Berbeda dengan paripurna-paripurna sebelumnya, tingkat kehadiran anggota DPRD Medan maupun undangan lainnya sangat minim. Terpantau, jumlah anggota yang hadir tidak sampai 20 orang dari jumlah keseluruhan anggota dewan yang mencapai 50 orang.

Plt Sekertaris DPRD Medan, Alida menyebutkan, jumlah anggota dewan yang diundang sebanyak 23 orang. Namun yang hadir kurang dari dua puluh orang.

“Memang sedikit yang hadir, enggak sampai 20 orang. Dewan lainnya ikut secara virtual, karena kan udah kita batasi juga jarak duduk antar dewan,” imbuh Uni, sapaan akrabnya.

Sementara itu, pada sidang paripurna bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) dan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) di Gedung DPR-RI, Jokowi meminta musibah pandemi Covid 19 dapat dijadikan sebagai momentum musibah kebangkitan baru.

Dalam sidang paripurna yang dipimpin Ketua DPR-RI Puan Maharani itu, Jokowi menambahkan dalam sejarah pertumbuhan ekonomi 2,7 persen, ekonomi negara maju bahkan minit 17-22 persen.

Ini saatnya pembenahan diri. Jika tidak, akan menjadi halangan strategi besar bidang ekonomi, hukum, sosial buat kesehatan dan pendidikan.

“Agar Indonesia menjadi negara besar dan maju, maka yang harus kita lakukan adalah reformasi pundamental,” ajaknya.

“Jangan biarkan krisis membuahkan kemunduran, tetapi justru lompatan menuju kemajuan. Jadikan 75 tahun Indonesia Merdeka ini, sebuah momentum untuk mengejar ketertinggalan,” tambahnya.

Reporter l Thamrin Samosir

Related posts

Leave a Comment